TANYA JAWAB


Bagi sobat-sobat yang mau bertanya silahkan  kirim pertanyaannya ke email ane snifamily971@gmail.com atau sms ke 0856 6931 0422, insya Allah jika ana diberi pengetahuan tentang pertanyaan tersebut akan ana jawab di Page Tanya Jawab ini.

Hari Selasa, 12 Februari 2013
Pertanyaan dari Ismi (Siswi Pondok Pesantren Al Fatah Natar)
Apa perbedaan antara Isim Tafdhil dengan Fi’il Mudhori’ dhomir أَنَـا  ?
Jawaban :
السّـلاَمُ عَـلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
1.    Isim Tafdhil
-    Isim tafdhil adalah kata sifat yang diambil dari fi’il yang menunjukkan bahwa ada dua hal yang bersekutu dalam satu sifat akan tetapi yang satu melebihi yang lain dalam sifat tersebut. Contoh :   الْعِـلْمُ أَفْـضَلُ مِنَ الْمَالِ
-     Atau isim tafdhil adalah Isim yang dibentuk untuk menyatakan perbandingan (keadaan/sifat lebih) antara suatu benda / keadaan dengan yang lain baik dalam hal kebaikan maupun keburukan. Jika dikatakan : “Benda ini lebih .... daripada .....”. Hal tersebut sebagai isim tafdhil.
-          Pola yang digunakan adalah menggunakan pola أَفْـعَلُ
Contoh :
Lebih Utama    = أَفْضَلُ                                 Lebih Dekat    = أَقْـرَبُ
Lebih Besar      = أَكْـبَرُ                               Lebih Baik      = أَحْـسَنُ
-          Syarat Isim Tafdhil adalah sebagai berikut :
a.       Kata yang dibentuk harus kata yang dapat dipola
b.      Makna kata dapat diperbandingkan
c.       Kata harus sempurna (Taam)
d.      Sebagai kata yang aktif bukan kata yang pasif
e.       Menggunakan wazan

2.    Fi’il Mudhori’
-    Adalah kata kerja yang menunjukkan makna Sekarang, Sedang atau yang Akan datang. (Untuk pembahasan Fi’il insya Allah pada waktu yang lain)
3.    Perbedaan antara Isim Tafdhil dan Fi’il Mudhori’ dhomir أَنَـا
a.      Isim tafdhil merupakan kata benda/sifat yang terbentuk dari kata kerja (Fi’il) sedangkan Fi’il Mudhori’ dhomir ana termasuk kata yang menunjukkan waktu (kata kerja) yang bermakna saya.
b.      Isim tafdhil harus ada perbandingan antara dua kata sedangkan Fi’il Mudhori’ dhomir ana tidak membutuhkannya.
c.       Berdasarkan pembagian I’rob, Isim bisa menerima Jarr/Khofad (Harokat Kasroh) sedangkan Fi’il tidak bisa menerima Jarr/Khofa (Harokat Kasroh). Jadi Isim Tafdhil harokat akhirnya bisa berubah menjadi Kasroh jika bertemu dengan huruf Jarr sedangkan Fi’il Mudhori dhomir ana tidak bisa menerima huruf jarr jadi tidak bisa berharokat kasroh.
d.      Setelah Isim tafdhil harus ada huruf  مِنْ karena perbandingan antara dua kata. Sedangkan Fi’il Mudhori’ dhomir ana tidak ada.
e.       Isim tafdhil selamanya menggunakan wazan أَفْـعَلُ  .
f.       Sedangkan Fiil Mudhori’ dhomir ana wazannya berubah-rubah sesuai dengan babnya masing-masing. Contohأَفْـعَلُأَفْعُلُأَفْعَلُ

Mungkin hanya sebatas ini pengetahuan ustadz, jika ada yang kurang dan salah jangan diikuti ya Ismi. Insya Allah di sana ada yang lebih paham dari ustadz. Semoga sedikit pengetahuan ustadz ini dapat bermanfaat bagi Ismi dkk. Jika ada pertanyaan lagi silahkan sms aja Insya Allah kalau ustadz tahu akan ustadz jawab.
وَالـسّلاَمُ عَـلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Leave a Reply

Copyright.2013. Diberdayakan oleh Blogger.